ANGEL'S...

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG "Angel's Assistant"

KAMI MENGAJAK SAUDARA UNTUK IKUT SERTA MENGULURKAN TANGAN SAUDARA DEMI MEMBANTU BANYAK ANAK YATIM PIATU DAN ANAK TERLANTAR DI LUAR SANA KHUSUSNYA UNTUK WILAYAH BANDUNG DAN SEKITARNYA.

BAGAIMANA CARANYA?
SAUDARA BISA MENYUMBANGKAN APA SAJA YANG SAUDARA MILIKI UNTUK KEMUDIAN KAMI SALURKAN KEPADA MEREKA YANG BERHAK MENERIMANYA.

DIMANAPUN SAUDARA TINGGAL, APAPUN, BERAPAPUN, KAPANPUN SAUDARA MENYUMBANG, ITU SANGAT BERARTI BAGI ANAK-ANAK BANGSA YANG TERSISIHKAN INI. SIAPAPUN ANDA, KAMI SANGAT RINDU ULURAN TANGAN SAUDARA UNTUK MENGUKIR SENYUM KEBAHAGIAAN DI WAJAH ANAK-ANAK INDONESIA INI.

SILAKAN ISI FORMULIR NYA JIKA ANDA BERMINAT, NANTI KAMI AKAN HUBUNGI SAUDARA SEGERA MUNGKIN!

SELAMAT MENUAI SENYUM ANAK BANGSA, TUHAN MEMBERKATI :)

Februari 28, 2012

hanya jam mandi yang membuatnya mau melepaskanku

Minggu, 26 Februari 2012
***
Langit mendung siang itu dan rintik-rintik hujan pun mulai turun. Setelah beberapa lama menunggu sendirian, teman-teman dari Angel’s Assistant pun mulai berdatangan. Di situ, di depan Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah, kami mulai menurunkan barang-barang sumbangan yang kami bawa dan bersiap untuk masuk. Tapi, tunggu dulu, tak lengkap rasanya bila tidak berfoto dulu. Dan jadilah kami berfoto di depan pintu masuk panti tersebut dengan senyum mengambang disertai lirikan penjaga panti yang terheran-heran melihat ulah anak-anak muda ini.

Angel’s Assistant, sebuah komunitas yang baru kuikuti adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam ruang lingkup kepedulian terhadap nasib anak anak yatim piatu dan terlantar khususnya di Kota Bandung (lebih lengkapnya dapat dilihat di sini : http://angelsassistant.blogspot.com/). Bagiku pribadi, komunitas dan kegiatan seperti ini sangat positif dan terutama mengingatkanku untuk selalu bersyukur atas apa yang aku miliki. Dan lagipula, berbuat baik dan menolong orang lain akan mengasah hati nurani kita agar tidak tumpul dan menjadi berkarat.

Panti asuhan itu ternyata tidak hanya menampung bayi saja, melainkan ada juga anak2 usia 3 tahun ke atas. Namun, karena kami datangnya tepat pada saat jam istirahat mereka, hanya ruangan anak2 bayilah yang rencananya akan kami datangi. Dan lagipula, kebanyakan teman-teman dari Angel’s Assistant pinginnya sih kesitu. Mau ngapain? Ya ngapain lagi kalau bukan belajar untuk menjadi seorang ibu.. eh, bukan deng, ternyata mereka sangat senang berfoto dengan bayi yang lucu-lucu itu.. :D

Di lantai 3 gedung panti itu ternyata bukan hanya ada bayi saja, melainkan ada juga anak2 kecil (kurang tahu umurnya berapaan) yang sedang asyik-asyiknya bermain di dalam sebuah ruangan. Beberapa teman pun mulai masuk ke ruangan itu dan bermain-main dengan mereka. Aku sendiri awalnya memutuskan untuk melihat-lihat saja dari luar. “Aku kurang cocok dengan anak-anak”, kataku kepada salah seorang teman yang mengajakku untuk masuk bergabung dengan mereka. Namun, tidak untuk lama hal itu dapat bertahan sebab beberapa menit kemudian aku telah berada di ruangan itu dengan seorang anak kecil dipangkuanku.

Awalnya aku memutuskan untuk masuk supaya bisa melihat-lihat mereka lebih dekat. Namun, tak butuh waktu lama hingga mereka berkumpul di dekatku dan mulai melirik helmku yang kupegang sejak tadi. Seorang anak pun segera mengambilnya dari tanganku dan memakainya. Memakainya di kepalanya yang sangat kecil untuk ukuran helm orang dewasa. Namun, dia sepertinya cukup gembira sebab dia berkeliling-keliling di ruangan itu dengan senyum mengambang yang masih terlihat di wajahnya di balik helm yang kebesaran itu. Bahkan saat seorang temannya ingin gantian memakainya, dia tidak memberinya. Dan si temannya inilah yang akhirnya “nempel” terus samaku hingga akhirnya tiba saatnya buat mereka untuk mandi.

Berawal dari melerai sesuatu yang sepertinya pertikaian untuk memperebutkan hak pemakaian helmku, aku pun berhadapan dengan seorang anak kecil yang sepertinya kalah dalam pertikaian tadi. Ternyata tidak butuh waktu lama untuk dia melupakan tentang kekalahannya tadi. Kini dia telah berada di gendonganku dan memintaku untuk membawanya ke sini dan ke situ.

Selama kugendong tak banyak yang bisa kungerti dari apa yang diucapkannya. Sepertinya sih karena umur mereka yang masih kecil. Namun, hal itu tak berdampak banyak sebab mereka tinggal merengek dan menunjuk saja lokasi yang mereka inginkan. Dan itu jugalah yang dilakukan bocah kecil digendonganku ini.

Bocah kecil yang namanya aku tidak tahu sebab dia tidak mau menyebutkannya. Bahkan, setelah kusogok untuk kugendong lagi dan membiarkannya menyalakan televisi yang ada di ruangan itu, dia tetap tidak menyebutkan namanya secara jelas. Koko, itulah yang kutangkap dari ucapannya namun aku yakin itu bukan namanya..

Cukup lama aku menggendong si “Koko” itu hingga tanganku cukup pegal juga. Saat kuminta temanku yang lain untuk gantian menggendongnya, Koko menolak dengan tidak melepaskan pegangannya dari tubuhku. Bahkan teman-temanku sampai tersenyum dan mulai menyemangatiku.. haha. Tetapi, hal itu menjadi membuatku terpikir, apakah mereka segitu rindunya untuk digendong seseorang? Atau, apakah mereka merindukan untuk digendong oleh sebuah sosok yang mereka panggil ayah.

Setelah penolakan Koko untuk digendong oleh orang lain, aku pun melanjutkan untuk menggendongnya selama beberapa saat lagi. Namun, karena tanganku memang udah cukup pegal, aku pun memutuskan untuk duduk dan meletakkannya. Bahkan saat aku sudah duduk pun, dia tetap duduk di pangkuanku dan memintaku untuk menggendongnya lagi. Waduh, aa udah capek loh dek. Dan, saat ada seorang temannya yang tiba-tiba saja duduk di pangkuanku, si Koko tadi malah menendangnya agar temannya itu segera menjauh. Akibatnya, mulainya terdengar isak tangis dan aku yang menjadi kebingungan. @_@ Untunglah teman-teman yang lain segera turun tangan.. :D
si Koko lagi ngerengek minta di gendong

Berbagai bujuk rayu tidak berhasil untuk membuat Koko mau pindah ke pangkuan orang lain, termasuk untuk “melepaskan” dirinya dariku (dengan cara baik2 tentunya). Akhirnya, setelah beberapa waktu, tiba-tiba saja anak-anak yang lain pada berlarian ke luar. Wah, kesempatan nih, pikirku. Dengan bujuk rayu aku pun berhasil menyuruhnya untuk bergabung dengan teman-temannya, yang akhirnya kuketahui ternyata tiba saatnya bagi mereka untuk mandi.

Sampai ketemu lain kali Koko.. :D
***

sumber : http://watergius.wordpress.com/

Februari 27, 2012

Coretan cerita dari Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah

Pernahkah anda merasa sangat beruntung dan bersyukur karena anda masih diberikan kesempatan untuk menikmati kasih sayang orang tua?
Hari ini saya bisa bilang, "ya!saya pernah"

Datang ke sebuah tempat bernama panti asuhan bayi sehat membuat hati saya terenyuh.
Saya melihat ada begitu banyak anak kecil yg hidup tanpa orang tua. Mereka yg seharusnya masih menikmati pelukan hangat orang tua justru hanya bisa menangis dan bermain di dalam sebuah box bayi. Ketika kami datang,kami melihat tatapan sendu mereka.tatapan yg seolah olah menggoreskan kesepian dan kerinduan akan pelukan kasih sayang keluarga.

Saya menghampiri seorang anak yg menderita kelainan otak,tulang dan pencernaan, wajahnya tampan tapi dia tidak bisa banyak bergerak. Dia hanya bisa duduk dan tertidur di dalam box nya.matanya menatap saya ketika saya memegang tangannya.
Tanpa diduga, tiba tiba tangan anak ini memegang tangan saya dan meletakannya di kepalanya. Saya menangis dalam hati, Ya tuhan sebesar inikah kerinduan mereka akan belaian kasih sayang?sebesar inikah rasa dingin yg mereka rasakan dalam hidupnya sampai mereka meminta kami untuk membelainya.

Hancur hati saya. Yg ingin saya lakukan saat itu hanya menggendong dan memeluk anak ini. Yg ingin saya lakukan hanya membiarkan nya tenang dan hangat dalam pelukan saya. Namun sayang,saya tdk bisa melakukan nya. Ada peraturan tersendiri dari pihak panti yg tdk mengijinkan pengunjung utk menggendong anak2. Ah,seandainya saja peraturan itu tidak ada,sudah saya peluk erat anak ini.  Ya TUHAN, tolong lindungi anak anak di panti asuhan bayi sehat. Hanya itu doa yang terus saya panjatkan selama saya melihat mereka.

Setelah membelai kepala anak ini (sorry saya benar benar lupa menanyakan namanya) pandangan saya beralih ke gadis mungil yang cantik bernama Amira. Usianya saya taksir sekitar 4-5 bulan, cantik sekali parasnya. Begitu melihat saya, dia tersenyum. ketika saya dekati dia memeletkan lidahnya berulang kali. Manisnya.

Saya sempat bertanya pada salah seorang pengasuh di sana, dari mana saja anak-anak ini berasal.
katanya mayoritas memang orang tuanya sudah tidak ada. Mereka diserahkan kepada panti asuhan oleh dinas sosial dan juga ada pula bayi bayi yang ditinggalkan di rumah sakit.



Yah, apapun itu,yang saya sadari adalah bahwa ternyata masih sangat banyak anak-anak, sesama kita yang membutuhkan bantuan,uluran tangan kita. Masih sangat banyak hal hal yang harus kita pikirkan selain diri kita sendiri. Sampai jumpa lagi malaikat malaikat kecilku.. Percayalah, Kasih Tuhan akan sangat nyata dalam hidup kalian. :)


Humas Angels Assistant
-Dian Wulansari-