ANGEL'S...

TERIMAKASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG "Angel's Assistant"

KAMI MENGAJAK SAUDARA UNTUK IKUT SERTA MENGULURKAN TANGAN SAUDARA DEMI MEMBANTU BANYAK ANAK YATIM PIATU DAN ANAK TERLANTAR DI LUAR SANA KHUSUSNYA UNTUK WILAYAH BANDUNG DAN SEKITARNYA.

BAGAIMANA CARANYA?
SAUDARA BISA MENYUMBANGKAN APA SAJA YANG SAUDARA MILIKI UNTUK KEMUDIAN KAMI SALURKAN KEPADA MEREKA YANG BERHAK MENERIMANYA.

DIMANAPUN SAUDARA TINGGAL, APAPUN, BERAPAPUN, KAPANPUN SAUDARA MENYUMBANG, ITU SANGAT BERARTI BAGI ANAK-ANAK BANGSA YANG TERSISIHKAN INI. SIAPAPUN ANDA, KAMI SANGAT RINDU ULURAN TANGAN SAUDARA UNTUK MENGUKIR SENYUM KEBAHAGIAAN DI WAJAH ANAK-ANAK INDONESIA INI.

SILAKAN ISI FORMULIR NYA JIKA ANDA BERMINAT, NANTI KAMI AKAN HUBUNGI SAUDARA SEGERA MUNGKIN!

SELAMAT MENUAI SENYUM ANAK BANGSA, TUHAN MEMBERKATI :)

Desember 26, 2011

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BAKTI SOSIAL DAN CAROLING 10 DESEMBER 2011


PEMBUKA

Banyak hal yang melatarbelakangi kegiatan baksos dan caroling ini, yang pasti maksud dan tujuan kami mengadakan kegiatan ini adalah untuk berbagi dan membagi sukacita natal kepada saudara saudara kita yang tidak memiliki orang tua.

Seperti nama kegiatannya,yaitu  Caroling yang berarti membawa kabar baik. Kegiatan yang kami lakukan difokuskan kepada bagaimana agar saudara saudara kita yang berada di panti asuhan dapat merasakan kabar baik yang dibawa, yaitu Natal, Lahirnya sang Juruselamat dunia. 

Cara yang kami lakukan agar kabar baik tersebut dapat tersampaikan, salah satunya adalah dengan membagi bagikan bingkisan/kado natal kepada seluruh penghuni panti juga mengadakan sebuah ibadah dan perayaan Natal bersama di sana. Bukankah Natal masih identik dengan kado?

Di kesempatan kali ini,kami atas nama “Angels Assistant” sebuah komunitas sosial yang berorientasi kepada anak anak terlantar dan yatim piatu, memilih Panti Asuhan BK Putra Maranatha yang terletak di Jalan Dr.Cipto no.7 Bandung sebagai tempat Caroling.

Adapun Panti Asuhan BK Putra Maranatha merupakan panti asuhan yang diisi oleh 73 penghuni panti yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Ke-73 penghuni panti tersebut merupakan anakanak usia 3 hingga 20 tahun.

Deskripsi Acara

Kegiatan Bakti Sosial dan Caroling ini dilaksanakan pada 10 Desember 2011 dan dimulai pukul 10.00 WIB.
Partisipan “Angels Assitant” yang berjumlah 16 orang memulai acara dengan mengadakan ice breaking yang dilanjutkan dengan ibadah persekutuan bersama para penghuni panti. Membuka acara dengan berdoa lalu menyanyikan beberapa lagu natal seperti “karena kita” “Dia lahir untuk kami” juga tak lupa lagu “We Wish You Merry Christmas” membuat banyak anak bersuka cita karenanya.  Setelah ibadah selesai, acara pun berlanjut dengan permainan kelompok yang dilaksanakan di lapangan panti asuhan. 

Lelah melakukan permainan, anak-anak digiring kembali ke dalam ruangan untuk diajak makan siang bersama. Sebelum makan,tak lupa kami mengajak anak anak untuk berdoa makan terlebih dahulu.
Makan siang selesai, ternyata anak –anak langsung antusias menunggu games berikutnya. Acara pun dilanjutkan dengan mengadakan games berhadiah di dalam ruangan. 

Tak cukup sampai disana, para penghuni panti asuhan pun memberikan persembahan pujian bagi kami.
Acara ditutup dengan doa bersama, penyerahan sumbangan dan pembagian kado natal!
We Wish You Merry Christmas! Damai natal bersama kita semua! Tuhan memberkati.

SUMBANGAN DANA UNTUK PANTI ASUHAN BK PUTRA MARANATHA DARI PT.ALENATEX
JUMLAH TOTAL DANA TERKUMPUL                                                   : Rp. 547.600,-
RINCIAN PENGELUARAN                                                                      :
1.      BAHAN POKOK + SNACK + PERLENGKAPAN SEHARI-HARI         : Rp. 322.800,-
2.      PERLENGKAPAN GAMES (SUMPIT DAN BALON)                              : Rp.   11.800,-
3.      ALAT TULIS                                                                                               : Rp. 213.000,-
 

PEMASUKAN                      Rp. 547.600,-
PENGELUARAN                  Rp. 547.600,-
SISA DANA                          Rp. 0,-


PENUTUP
            Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para donatur yang mau mengulurkan tangannya untuk membantu sesama kita serta membagi sukacita natal bagi anak-anak yatim piatu ini. Yakin dan percayalah sungguh berharga setiap apa yang kita berikan pada mereka. Terima kasih telah menuai senyum pada mereka. Tuhan memberkati saudara J

Desember 19, 2011

Kisah Yu Yuan, bocah yatim piatu yang baik hati

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.

Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu.
Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.

Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginanPada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh.

Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya.

Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya. Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.


Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya.

Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000$.


Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih.


Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, airmata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."


Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini".


Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.


Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu Negara bahkan sampai keseluruh dunia.


Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini". Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang. Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter ada untuk mengobati Yu Yuan. gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."


Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya pengobatan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan yang sangat hebat. Pada permulaan terapi YuYuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan mengeluh.


Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung. Hari dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik".

Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak kabar Yu email Selama dua bulan Yu Yuan melakukanterapi dan telah berjuang menerobos sembilan maut Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. akhirnya darah dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol.


Semua orang-orang pun menunggu kabar baik kesembuhan Yu Yuan. Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu lemah Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah. Pada tanggal 20 agustus Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata : "Tante saya juga mau orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante adalah surat wasiat saya. Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yuan telah pemakamannya sendiri. Ini anak yang berumur delapan tahun yang sedang sebuah wasiat dibagi menjadi bagian dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tante Fu Yuan Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih sembilan wartawan. Dibelakang ada enam sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal Tolong,..... ..dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai tante berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh" Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan.


Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan.
Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung.

Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah.. ......... ...." demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut. Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan. Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian. Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".

Kesimpulan: Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia. Walaupun hidup serba kekuarangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih. http://m.cybermq.com

Desember 15, 2011

Daftar Panti Asuhan di Bandung

latar belakang

Terima kasih telah berkunjung ke Blog "Angel's Assistant" :)


Di Laman ini saya ingin menceritakan sedikit tentang komunitas yang saya bentuk mulai hari ini (15 Desember 2011). Berawal dari kegiatan Caroling (pemberitaan kabar baik) yang diadakan oleh paduan suara Immanuel ke salah satu Panti Asuhan di kota Bandung, dan bantuan yang masih terus mengalir bahkan setelah acara Caroling tersebut usai, saya berpikir mengapa saya tidak sekalian membuat wadah penampungan bagi siapa saja yang memang tergerak untuk membantu anak anak terlantar dan yatim piatu khususnya yang berada di kota Bandung dan sekitarnya.

Selama ini saya selalu berpikir, saya ingin membuat sebuah panti asuhan.tapi, setelah saya pikir pikir kembali. Kapan saya bisa membuat panti asuhan jika hingga saat ini saya hanya bekerja sebagai seorang ADM di pabrik textile yang notabene tidak memiliki banyak materi yang bisa saya sumbangsihkan untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Lalu tiba-tiba seorang sahabat saya di kantor berceloteh, "Di, sayang banget ya kalau acara bakti sosial hanya dilakukan di hari Natal atau saat hari besar saja, sementara anak anak terlantar di luar sana membutuhkan bantuan bahkan setiap detik!"

Otak saya mulai mencerna kata-kata yang terlontar itu dan entah kenapa saya kemudian berpikir, "Iyaya.. kenapa mesti saat saat tertentu kita berbagi?kenapa ga setiap hari? kenapa harus menunggu? mau sampai kapan? yakinkah kita esokhari kita masih bisa bernafas dan bergerak untuk menghapus  air mata anak anak di luar sana yang butuh kehangatan dan kasih?"

 Tiba tiba saya berpikir, kenapa saya tidak membuat sebuah komunitas? mungkin bukan komunitas besar, hanya untuk menampung aspirasi dan uluran tangan dari beberapa orang yang memang memiliki kerinduan untuk berbagi. Toh, banyak sekali yang menanyakan pada saya, "Kapan kita baksos lagi?", Toh banyak yang masih datang pada saya, "Dian, saya nitip ya kalau kamu mau ke panti asuhan lagi."

Nah! kalau memang begitu, kenapa tidak diorganisir sekalian?biar setiap kegiatan dapat lebih terencana, jelas, dan terdata. Saya merasa, banyak sekali sebenarnya orang di luar sana yang tertarik untuk berbagi, hanya saja banyak yang merasa malu.Mungkin ada yang merasa hanya bisa memberikan pakaian bekas layak pakai, hanya bisa memberikan sedikit alat tulis,atau bahkan hanya punya uang seribu rupiah.
beberapa kondisi tersebut yang saya lihat justru menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang ingin memberi tapi tidak tahu harus ke mana.

Tapi di sini,di Angel's Assistant, saya ingin menekankan kepada semua orang. Siapapun,Dimanapun,dan Kapanpun, kami siap menerima segala jenis bantuan, APAPUN dan BERAPAPUN yang dapat diberikan, kami terima dengan tangan terbuka..

Waktu darimu
Makanan mentah dan masak
Alat Tulis dan perlengkapan sekolah
Perlengkapan sehari hari dan Obat obatan
pakaian dan mainan
Ilmu
juga uang..

Jangan pernah takut untuk berbagi, sahabat!
kasih tidak pernah mengenal batas dan waktu.. Ayolah berbagi kasih dan kepedulian kita, kalau tidak sekarang, kapanlagi???

Saya sama sekali tidak bermaksud untuk meninggikan diri atau bahkan sok sosial, di sini saya hanya berusaha memfasilitasi bagi siapa saja yang memang tergerak untuk berbagi kepada sesamanya.

Selamat menuai senyum anak bangsa,Tuhan memberkati :)

regards
-Dian-